Kamis, 25 Juni 2015

sistem drawwork

SISTEM PEMELIHARAAN DRAWWORK “LTO 650”
DI RIG LTO 650/35 SUMUR TLJ-134 INF TALANG JIMAR
PT.PERTAMINA DRILLING BSERVICES INDONESIA


TUGAS AKHIR

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Diploma III
Pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang



Oleh :
SUMANTRI                                                  NPM 09.03.021




PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2012

LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR

SISTEM PEMELIHARAAN DRAWWORK LTO 650
DI RIG LTO 650/35 DI LOKASI TLJ-134.INF TALANG JIMAR

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Diploma III
Pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang

Oleh :
SUMANTRI  NPM. 0903021


Palembang, Agustus 2012
Pembimbing I,                                               Pembimbing II,



Budhi Kusmanto Susilo,ST.MT                  M Arif Rahman Hakim,ST.M.eng




Ketua Program Studi,                                  Direktur,
Teknik Eksplorasi Produksi Migas             Politeknik Akamigas palembang




Ana  Asmina, ST                                           H. Muchtar Luthfie, ST.MM

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Tugas Akhir                : Sistem Pemeliharaan Drawwork “LTO 650” di
                                                   Rig LTO650/35 Di lokasi TLJ-134.INF talang
                                                   Jimar

Nama Mahasiwa / NPM       : Sumantri / 0903021
Program Studi                       : Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Telah di Uji dan lulus Pada  :
Hari                                         : Rabu
Tanggal                                   : 8 Agustus 2012
Tim Penguji                           :
Nama                                                  Jabatan                      Tanda Tangan
1.Budhi Kuswan Susilo,ST.MT       Ketua 
2.M.A.R Hakim, ST.M.Eng             Sekertaris
3.Roni Alida,ST                                 Penguji I
4.Rian Dhani Saputra,ST                 Penguji II
5.K.Moh.Ade Isnaeni                        Penguji III
Palembang,    Agustus 2012
Ketua Program Studi,
Teknik Eksplorasi Produksi Migas



Ana Asmina,ST

ABSTRAK
SISTEM PEMELIHARAAN DRAWWORK “LTO 650”
DI RIG LTO 650/35 SUMUR TLJ-134.INF TALANG JIMAR

Drawwork adalah peralatan komponen yang paling vital dari suatu rig yang menyediakan tenaga pengangkatan dan pengereman yang dibuthkan untuk mengangkat dan menurunkan rangkaian pipa pemboran. Drawwork dipakai sebagai indicator dari kapasitas sebuah perangkat bor rig, yang biasanya dinyatakan dalam horse power . di rig LTO 650/35 dilokasi TJL-134.INF talang jimar alat drawwork bekerja secara terus menerus selama berlangsungnya kegiatan operasi pemboran . dengan adanya system pemeliharan terutama pada system drawwork digunakan untuk memberikan keuntungan, memperpanjang masa pakai peralatan, mencegah kerusakan kecil menjadi besar, dan mengontrol atau mengurangi biaya operasi pemboran.

Kata Kunci : Drum drawwork, brake system,cathead, rotary drive, drilling line, crowno matic. Serta adanya system penunjangan yaitu system  pendingin dan  pelumasan,








ABSTRAK
DRAWWORK LTO 650 SYSTEM MAINTENANCE
ON THE RIG LTO 650/35 AT LOCATIONS TLJ-134.INF GUTTERS JIMAR

Drawwork is the most vital components of the equipment of a rig that provides appointment and the braking force required to lift and lower the drill string, drawwork used as an indicator of the  capacity of a drill rig, which is usually expressed in horse power, on the rig LTO 650/35 at location TLJ-134.INF Gutters Jimar drawwork tool work continuously during drilling operations. With a system of maintenance, especially on drawwork system used to provide benefits, extend the life of the equipment, preventing damage to the small to large , and control or reduce the cost of drilling operations.

Keywords : Drawwork drum, brake system, cathead, rotary drives, drilling line, crowno matic. As well the support system is the cooling system and lubrication system.

Motto :

v  Keyakinan diri yang kuat awal dari kesuksesan.

v  Jadilah diri sendiri tanpa harus ada dorongan dari orang lain karena semua yang menentukan hidup adalah diri kita sendiri.

v  “Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya allah beserta orang-orang yang sabar”.
(Q.S Ali’Imran :139)

v  “janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang beriman”.
(Q.S Ali’Imran:139)






Kupersembahkan Kepada :
v  Ayah dan ibu yang tercinta yang telah
Memberikan doa dan dukungannya
v  Saudara ku (kakak dan Mb) yang telah
Memeberikan doa dan motivasi
v  Pembimbing lapangan dan pembimbing
Akademik yang telah membantu dalam
Penyusunan laporan tersebut
v  Teman-teman yang telah membantu
 selama ini.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT atas rahmat dan karunia NYA jualah penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “SISTEM PEMELIHARAAN DRAWWORK LTO 650” DI RIG LTO 650/35 SUMUR TLJ-134.INF TALANG JIMAR”. Yang di susun guna memenuhi syarat untk menyelesaikan program diploma III  pada program studi teknik eksplorasi produksi migas politeknik akamigas Palembang. Didalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan sran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.
            Pada kesempatan ini penulis secara khusus mengucapkan yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Bapak H. Muchtar luthfie,SH.MM, selaku Direktur Politeknik akamigas Palembang.
2.      Ibu Ana Asmina,ST, Selaku ketua Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas di Politeknik Akamigas Palembang.
3.      Bapak Budhi Kuswan Susilo,ST.MT, selaku pembimbing utama yang telah membimbing dan membantu penulisan dalam menyelesaiakan Laporan Tugas Akhir ini.
4.      Bapak M Arif Rahman Hakim,ST.M.Eng, selaku pembimbing utama yang telah membimbing dan membantu menyelesaiakan tugas akhir ini.
5.      Bapak Andjar Setyadi selaku General Manager PT.Pertamina Drilling Services Indonesia Onshore Drilling Area Sumbagsel.
6.      Bapak dan ibu Staf Dosen pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas, Politeknik akamigas Palembang.
7.      Seluruh Staf dan Karyawan PT. Pertamina Drilling Services Indonesia Onshore drilling Area Sumbagsel.
8.      Seluruh pekerja di Rig LTO 650/35 PT. Pertamina Drilling Services Indonesia Onshore Drilling Area Sumbagsel.
9.      Rekan-rekan mahasiswa Teknik Eksplorasi Produksi Migas di Politeknik Akamigas Palembang.
10.  Dan pihak-pihak lain yang telah membantu untuk menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini.
Akhir kata, semoga amal yang baik yang diberikan mendapatkan imbalan yang sesuai dari allah SWT. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri da mahasiswa Politeknik Akamigas Palembang. Khusus nya bagi program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.




Palembang, Agustus 2012



                                                                        Penulis

DAFTAR ISI

   Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
HALAMAN TELAH DI SEMINARKAN.................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN TA............................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xi

BAB I   PENDAHULUAN
1. 1       Latar Belakang.......................................................................... 1
1. 2       Batasan Masalah....................................................................... 2
1.3         Tujuan ......................................................................................  2
1.4         Manfaat……………………………………………………  … 3

BAB II   TINJAUAN UMUM
2.1         Sistem Pemeliharaan................................................................. 4
              2.2    Sistem Prosedur Pemeliharaan.................................................. 4
2.2.1         Standar Prosedur Pemeliharaan................................... 4
2.2.2     Standar Prosedur Pemeliharaan Pada Mesin............... 5
2.3         Jadwal Pemeliharaan................................................................. 6
                        2.4 Drawwork........................................................................... 7
                        2.5 Komponen Peralatan Drawwork........................................ 9
                       

2.6 Sistem Pendukung di Drawwork............................................................... 15
                                                 
BAB I.METODELOGI PENELITIAN
3.1    Waktu dan Tempat penelitian............................................ 17
3.2    Metode Penelitian.............................................................. 17
3.3    Perencanaan Alat............................................................... 18
3.4    Tahapan Sistem Pemeliharaan............................................ 19

BAB II.                     BAB IV PEMBAHASAN
4.1    Drawwork yang Digunakan Rig LTO 650/35................... 20
4.2    Sistem Pemeliharaan Alat Drawwork................................ 21
4.3    Pemeliharaan Sistem Pendingin Drawwork....................... 28
4.4    Pemeliharaan Sistem Pelumas Drawwork.......................... 28
4.5    Sistem Kerja Pendingin Drawwork Rig LTO 650/35........ 29
4.6    Pemeliharaan Sistem Berkala............................................. 30
4.7    Identifikasi Permasalahan Drawwork................................ 31
                       
BAB III.                  KESIMPULAN DAN SARAN
5.1    Kesimpulan........................................................................ 34
5.2    Saran.................................................................................. 35


DAFTAR PUSTAKA






DAFTAR GAMBAR


                                                                                                                    Halaman
Gambar 2.1.           Drawwork.......................................................................... 1
Gambar 2.2.           Hoisting Drum................................................................... 10
Gambar 2.3.           Rem Mekanis..................................................................... 11
Gambar 2.4.           Hydrolic Brake................................................................... 12
Gambar 2.5.           Rotary Drive...................................................................... 13
Gambar 2.6.           Alur Kerja Drilling Line..................................................... 14
Gambar 2.7.           Crowno Matic.................................................................... 15
Gambar 4.1.           Drawwork.......................................................................... 21
Gambar 4.2.           Drum Drawwork............................................................... 22
Gambar 4.3.           Kanvas Brake..................................................................... 23
Gambar 4.4.           Hydrolic Brake................................................................... 24
Gambar 4.5.           Air Winch Ingersollrand..................................................... 25
Gambar 4.6.           Rantai dan Sprocket........................................................... 26
Gambar 4.7.            Jenis Drilling Line............................................................. 28
Gambar 4.8.           Alat Grease........................................................................ 29
Gambar 4.9.           Alur Sistem Pendingin Drawwork..................................... 30
Gambar 4.10.         Kanvas Drawwork............................................................. 31
Gambar 4.11.         Bocornya  Line Hydromatic............................................... 33

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1  Kegiatan Pemeliharaan Berkala ………………………………. 30

           
DAFTAR LAMPIRAN                                                             Halaman

Rig Profil                                                                                            Lampiran A
Specfication Drawwork                                                                      Lampiran B
Tata Kerja Individu (KTI) Dalam Sistem Drawwork                         Lampiran C
Distribusi Waktu di Rig LTO 650/35 di Lokasi TLJ-134.INF            Lampiran D


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Sebuah mesin di rancang dengan maksud untuk membantu manusia dalam meningkatkan produktifitas sehingga rancangannya selalu diharapkan dapat mencapai usia pakai yang optimal. Namun suatu produktifitas yang tinggi dari suatu mesin tidak akan mengalami penyempurnaan daan peningkatan dalam kualitasnya. Karena itu dengan adanya sistem pemeliharaan (maintenance) merupakan factor yang penting dalam pemboran karena dapat mengontrol atau mengurangi biaya operasi pemboran misalnya mencegah kerusakan yang kecil menjadi besar, efisiensi, keselamatan dan meningkatkan produktifitas mesin di operasi pemboran.
 merupakan komponen yang paling penting dari suatu rig yang menyediakan tenanga pengangkatan dan pengereman yang dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan rangkaian pipa pemboran. Dimana seorang driller dapat melakkan dan mengatur dalam berlangsungnya operasi pemboran. Peralatan drawwork terdiri dari revolving drum, breaking system, rotary drive, cathead dan crowno matic. Alat tesebut sebagai sarana pembantu untuk proses menaikkan dan menurunkan rangkaian pemboran. Drawwork akan berputar bila dihubungkan langsung dengan prime mover (mesin  penggerak). Konstruksi drawwork tergantung dari tingkat tenaganya atau horse power karena beban yang

Ada harus disesuaikan dengan kedalaman pemboran. Drawwork sendiri biasanya di tempatkan dekat meja putar atau rotary table.
          Pada rig lto 650/35 milik PT.pertamina Drilling services Indonesia Area Sumbagsel yang melakukan operasi pemboran di lokasi TLJ-134.INF Talang Jimar,  pada prosespemboran diperlukan alat drawwork yang berfungsi ntuk :
1.      Meneruskan tenaga dari prime mover (power system) ke rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.
2.      Meneruskan tenaga dari prime mover ke rotary drive
3.      Meneruskan tenaga dari prime mover ke catheads untuk menyambung atau melepas bagian-bagian (section) rangkaian pipa.
Berdasarkan hal diatas maka baiknya kita mengenal dan mempelajari lebih lanjut mengenai drawwork. Terutama mengenai system pemeliharaan drawwork yang di gunakan pada rig LTO 650/35 di lokasi TLJ0134.INF.
1.2              Batasan Masalah
Pada pembahasan laporan tugas akhir ini penulis hanya membahas tentang sistem pemeliharaan drawwork di rig LTO 650/35 di lokasi TLJ-134.INF. dan idantifikasi permasalahan pada alat drawwork.
1.3              Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui prosedur pelaksanaan pada system pemeliharaan drawwork secara optimal.
2.  Mengetahui teknik kinerja yang dilakukan alat drawwork di rig LTO 650/35 di lokasi TLJ-134.INF.
3.  mengetahui permasalahan masalah yang sering terjadi di lapangan terutama pada alat drawwork.
1.4       Manfaat
            Adapun manfaat yang dapat di peroleh melalui penulisan tugas akhir ini antara lain adalah :
1.    Dapat mengurangi biaya operasi pemboran missal mencegah kerusakan yan kecil menjadi besar dan meningkatkan produktifitas  mesin di operasi pemboran.
2.    Dapat mengetahui secara langsung kinerja kerja pada alat drawwork, terutama di rig LTO 650/35 di lokasi TLJ-134.INF.
3.    Dapat menentkan dan mengetahui sumber kerusakan dan sebagai mana cara mengatasinya.

BAB II
DASAR TEORI

2.1       Sistem Pemeliharaan
Sistem pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang di lakkan secara berulang-ulang dengan tujuan agar peralatan dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan kondisi yang tidak jauh berbeda  pada keadaan awalnya. Adapun manfaat yang dilakukan dalam system pemeliharaan terutama pada system drawwork seperti menjamin tersedianya peralatan atau mesin dalam kondisi yang mampu memberikan keuntungan, memperpanjang masa pakai peralatan, mencegah kerusakan kecil menjadi besar, dan mengontrol serta mengurangi biya operasi pemboran (Liendley dan Mobley,2002)

2.2       Sistem Prosedur Pemeliharaan
Pada sisten prosedur pemelihaaan di PT.pertamina Drilling Services Indonesia area sumbagsel terdapat dua jenis standar prosedur pemeliharaan dan standar prosedur pemeliharaan yang terdiri dari standar prosedur pemeliharan dan standar prosedur pemeliharaan pada mesin (PT.PDSI,2012):

2.2.1    standar prosedur pemeliharaan
Standar prosedur pemeliharaan melibatkan program dalam pemeliharaan yang meliputi diantaranya :

1.   Alasan Melaksanakan Pemeliharaan
       Setiap benda yang berputar atau bergerak relative satu sama lain pasti akan mengalami gesekan yang pada akhirnya akan menyebabkan keausan. Cepatnya proses keausan sebagai fungsi waktu dan sangat bergantung pada kecepatan pergerakan atau putaran RPM dan beban tekanan yang didukung.
Untuk menghambat terjadinya kerusakan akibat gesekan tersebut maka sangat perlu di perhatikan :
a.         Pelumasan (greaser atau oil) untuk menghambat keausan
b.        Pendingi untuk membuang panas yang di hasilkan oleh gesekan pada system pendingin drawwork maupun pembakaran pada system pendingin engine.
2.    Instrumen Maintenance
Untuk menjamin terlaksananya maintenance yang baik di perlukan pengukuran atau instrument yang akurat sehingga dapat menjadi titik ukur yang jelas,minimal alat yang diperlukan ialah :
a.         Drawwwork : weight indicator, torsi meter, dan temperature gauge (air pendingin).
b.        Engine :RPM meter, oil pressure gauge, pengukura temperature air pendingin dan running hours meter.
2.2.2.   Standar Prosedur Pemeliharaan Pada Mesin
Standar prosedur pemeliharaan pada mesin membahas tentang suatu proses yang berkaitan dengan preventive maintenance schedule (pemeliharaan

Berkala) dan dimulai dari planning hingga pelaksanaan yang semua yang berawal dari data. Maka dengan demikian di perlukan sarana pendukung mulai dari sumber daya manusia, system yang tertib hingga system pengadaan kebutuhan suku cadang yang. Tentu semua dapat berjalan dengan baik diperlukannya suatu  team work (kerja sama) yang baik, dandukungan penuh dari kebijakan management perusahaan.
            Adapun sasaran yang harus dicapai didalam system pemeliharaan teratur adalah :
1.         Minimize dwon time (memperkecil tingkat kerussakan).
2.         Reduce engine operation cost (menekan biaya operasi).
3.         Increase engine life  (menigkatkan usai pakai mesin).
            Bagian-bagian komponen mesin yang harus dilakukan services atau pemeliharaan secara periode tertentu dalam program preventive  maintenance schedule yang terbadi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
1.         Preventive Maintenance Items
Yaitu pekerjaan perawatanyang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan agar dapat menjadi kondisi peralatan yang optimal bagian-bagian komponen mesin yang harus dilakukan  services insperction secara periode  tertentu atau schedule harus berdasarkan penunjukan jam operasi pada unit mesin apabila sejumlah bagian yang dianjurkan tersebut tidak dilaksanakan dapat berakibat pada performance mesin tidak tercapai bahkan juga akan memperpendek usia pakainya.

2 .    Revolusion  Sensitive Items
Yaitu kegiatan pencegahan pemeliharaan yang telah melewati batas pelaksaan preventive maintenance sehingga tidak di dasrkan oleh besarnya atau kecilnya beban yang diterima selama beroperasi. Adapun beberapa  jenis komponen yang termasuk kategori revolution sensitive items pada unit mesin sebagai berikut contoh yaitu; water, pump, oil pump, altenator dan generator.
3.       Lood Sensitive Items
Yaitu kegiatan pencegahan pemeliharaan yang di dasrkan pada besarnya beban atau banyaknya bahan bakar yang telah dikonsumsi selama unit operasi. Adapun beberapa jenis komponen yang termasuk kategori load sensitive items pada engine sebagai contoh yaitu ; cylinder head, cylinder line, connecting rod, dan connecting rod bearing, piston, piston ring, dan valve train component.
2.3     Jadwal Pemeliharaan
Di PT. Pertamina drilling services Indonesia Area Sumbagsel memiliki jadwal dalam pemeliharaan yang terdiri dari ;
1.        Harian
Melakukan kegiatan pemeliharaan berupa pengontrolan pada setiap peralatan, penambahan oli, memberi grease, safety pin, pembersih pada alat tertentu dengan menggunakan angin compressor dan air, serta mengecheck system pendingin, sepanjang memungkinkan dilakukan operasi pemboran

2.        Mingguan
Melakukan kegiatan terjadwal dengan mempertimbangkan kondisi peralatan dapat dimonitori sedini mungkin untuk menghindari down time dan meningkatkan pelaksanaan lapangan untuk selalu memperhatikan  seluruh peralatan .
3.        6 bulanan
Sebelum  penyalaan pada mesin terlebih dahulu lakukan prosedur pemeliharaan mesin terjadwal. Pemeriksaan secara intensif pada semua alat kalau ada yang kebocoran, lakukan perbaikan ata penggantian komponen yang aus atau yang tidak lagi untuk dipakai semana mestinya.

2.4       Drawwork
Drawwork adalah suatu komponen yang paling penting dari suatu rig yang menyediakan tenaga pengangkatan dan pengereman yang dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan rangkaian pipa pemboran. Drawwork dipakai sebagai indicator dari kapasitas sebuah pengangkat bor rig yang biasanya dinyatakan dalam horse power (Hilmawan, 2008).
Adapun fungsi utama dari drawwork adalah senbagai berikut ;
1.      Meneruskan tenaga dari prime mover (power system) ke rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.
2.      Meneruskan tenaga dari prime mover ke rotary drive.

3.         Meneruskan tenaga dari prime mover ke catheads untuk menyambung (making up) atau melepas (Ibreaking out) bagian-bagian rangkaian batang bor dengan menggunakan alat rotary tong (Gambar2.1.)
 











Gambar 2.1. Drawwork (Hilmawan,2008)

2.5.      Komponen Peralatan Drawwork
Didalam peralatan drawwork terdapat suatu unit komponen yang terdapat di dalamnya. Komponen tersebut saling berhubungan untuk menjalankan pengoperasiannya, yang terdiri dari :
1.      Hoisting Drum
Berfungsi  untuk meneruskan  torsi yang dibutuhkan untuk mengangkat  atau  pengereman  melalui drilling line yang tergulung dalam hoisting drum (Gambar 2.1). panjang drilling line yang di gulung dalam hoisting drum tergantung dari jumlah lilitan dalam travelling block dan tinggi menara bor. Diameter drum drawwork bervariasi tergantung dari kedalamannya, maka diameter drum drawwork harus disesuaikan dengan tingkat kedalaman. Apabila tidak sesuai dengan kebutuhan  maka drilling line yang akan tergulung di drum melebihi kapasitas yang ada sehingga menimbulkan over stress (dampak kerusakan ) dan akan cepat aus.
 











Gambar 2.2. Hoisting  Drum (Hilmawan, 2008) :
2.      Brake System
Berfungsi sebagai system pengereman yang terdiri dari rem mekanis utama dan rem pembantu (hilmawan,2008) :
a.         Rem Mekanis Utama
Kontruksi dari rem mekanis, pada dasarnya terdiri dari sabuk baja yang lentur yang di sebut brake band yang dibagian sisi dalam di pasang sepatu-sepatu rem (brake block) dan disitu ujungnya dijangkarkan tetap[ sedang ujung yang lain dapat digerakkan untuk ditarik oleh brake lever sehingga sepatu rem  dapat menekan brake rims pada hoisting drum untuk mengerem pelan-pelan atau berhenti sama sekali (gambar 2.3)
 

                 









Gambar 2.3. Rem Mekanis (Hilmawan,2008)
b.         Hydromatic brake
Hydromatic brake atau rem pembantu berfungsi untuk menurnkan beban atau string yang string yang terlalu berat yaitu rem hidrolis atau peralatan rem electromagnetic yang membantu eringankan tugas rem mekanis pada aktu bekerja dengan beban-beban yang berat pada sumur yang dalam. Rem pembantu itu dipakai hanya intuk mengatur kecepatan penurunan pipa dan apabila bekerja sendiri, tidak dapat memberhentikan beban rangkaian pipa pengeboran. Prinsip dasar operasinya adalah meredam torsi putar dengan memanfaatkan gesekan dan adukan air yang tersirkulasi melalui brake ini, pocket rotor bergerak terlempar keluar karena gaya centrifugal. Kemudian air tersebut mengalir dengan bertekanan ke dalam vane pocket stator tersebut dari stator. Air yang berada dalam vane pocket stator tersebut akan ditendang masuk ke rotor pocket kembali, dan inilah yang menghasilkan pengereman. Kejadian ini akan terjadi terus menerus selama rotor berputar (Gambar 2.4.)
 











Gambar 2.4 Hydromatic brake (Hilmawan,2008).
3.       Cat Heads
Merupakan suatu batang berputar yang berada di sebelah drawwork dan mempunyai dua fungsi utama yaitu untuk menyambung dan melepaskan sambungan pipa bor. Cat heads terdiri dari dua bagian yaitu yang berada di sebelah kanan drawwork yang berfungsi untuk menyambung atau mengunci pipa (make-up) dan yang sebelah kiri drawwork yang berfungsi untuk pembuka atau pelepas sambungan pipa (break-out) (rubiandini,2004)
4.      Rotary  Drive (trasmisi daya)
Berfungsi untuk meneruskan tenaga prime mover yang terhubung melalui transmisi sehingga drawwork dapat bekerja. Dari hasil pengoperasian --

drawwork akan terhubung ke rotary table melalui tenaga hidrolik yang di gerakkan dengan rantai selanjutnya akan terhubung ke rotary house yang sehingga drum drawwork dapat berputar (Gambar 2.5)










Gambar 2.5 Rotary Drive
5.         Drilling Line
Drilling line sangat penting bdalam operasi pemboran karena berfungsi untuk menahan atau menarik beban yang di derita oleh hook. Untuk menghindari kecelakaan yang munglkin terjadi karena keausan maka dibuat “cut off program ini dibuat berdasarkan kekuatan kabel terhadap tarikan dan dinyatakan dengan ton mile yang diderita kabel .Drilling line sendiri terbuat dari baja dan merupakan kumpulan dari kawat  yang kecil , diatur sedemikian rupa sehingga merupakan suatu lilitan yang (gambar 2.6)

Beban berat yang sering di derita drilling line terjadi pada saat :
a)      Running casing (pemasangan casing)
b)      Ooperasi pemancingan (fishing job), dan
c)      Pencabutan dan pemasukkan drill string (round trip)
Susunan komponen alur kerja drilling line terjadi dari :
a)      Strorage or supply real biasanya pada jarak yang dekat sama rig.
b)      Dead line merupakan tali tidak bergerak yang ditempatkan di substructure.
c)      Dead line anchor biasanya di tempatkan berlawanan atau bersebrangan dengan drawwoek dan diclamp substructure.
 















Gambar 2.6. Alur Kerja Drilling Line (www.hydroulic.com)

6.      Crowno Matic
Berfungsi untuk mencegah atau pengamanan agar travelling block tidak membentur crowno block (gambar 2.7). pastikan bahwa alat ini dapat berfungsi dengan baik, dengan memasangnya dengan benar  dengan melakukan adjustment dan mencobanya sebelum rig di gunakan (Rubiandini,2004)
 












Gambar 2.7 Crowno Matic

2.6       Sistem Pendukung Di Drawwork
Sistem yang ada pada alat drawwork terdapat dua jenis system yang membantu dalam proses berlangsungnya pengoperasian alat drawwork yang terdiri dari :
1.         Sistem Pendingin
Sistem pendinginan bertujuan untuk menyerap panas yang dihasilkan dari proses pembakaran pada ruang bakar mesin dan system ini digunakan  dengan media air yang disikulasi oleh pompa dan befungsi untuk mengurangi keausan komponen-komponen  mesin melalui penyerapan panas agar tidak terjadi over heating (panas berlebihan) . karena over heating dapat mengakibatkan pemuaian serta tingkat gesekan yang lebih besar (munir,2002)
2.         Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan bertujuan untuk memberikan lapisan dinding pada setiap  komponen alat sehingga mencegah terjadinya kontak langsung pada  komponen-komponen yang bergesekan (Munir,2002) :
Fungsi system pelumasan terdiri dari :
a.       Membentuk oil film atau mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam. Mengurangi gesekan, mencegah keausan, panas dan mencegah  bagian-bagian mesin.
b.      Mendinginkan pada bagian-bagian mesin.
c.       Sebagai seal (perapat) antara torak dengan dinding silinder.
d.      Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin.
3.      Sistem Angin
System angina digunakan untuk membantu dalam mensirkulasikan sistem pendingin didalam mesin berupa angina compressor dan digunakan juga sebagai tekanan dalam system pengereman pada saat kanvas break bekerja,

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan tahapan pada penelitian seperti, waktu dan tempat penelitian, metode penelitian yang digunakan, perencanaan alat, dan tahapan system pemeliharaan. Pada percobaan ini penulis mencoba melakukan penelitian sesuai  dengan tahapan tersebut.
3.1       Waktu Dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian untuk pembuata tugas akhir ini dilaksanakan bersamaan dengan praktek kerja lapangan dilaksanakan dari tanggal 3 april 2012 sampai dengan tanggal 10 mei 2012 bertempat di PT . Pertamina Drilling  Services Area Sumbagsel. Di Rig LTO 650/35 di lokasi TLJ-134.INF Talang Jimar .
3.2       Metode Penelitian
Didalam penelitian tugas akhir dimana pengumpulan data-data dan pemahaman yang berhubungan dengan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :
2.2.1.1   Studi Pustaka
Metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan sumber-sumber berupa literature yang terdapat dalam buku, majalah, buku menual, dokumen perusahaan, brossing internet yang menunjang isi laporan praktek kerja lapangan yang akan dibuat.

2.2.1.2   Metode Observasi
Metode yang digunakan dengan cara pengamatan secara langsung atau terjun kelapangan untuk melihat secara langsung peralatan-peralatan yang digunakan serta system dan pengoperasiannya.
2.2.1.3   Wawancara
Metode yang digunakan dengan menerapkan system pemberian materi dan penjelasan dari beberapa nara sumber seperti pembimbng lapangan, rig superintendent, tool pusher, driller, serta crew rig LTO 650/35yang terlibat dalam proses pemboran dilokasi TLJ-134.INF.
2.2.1.4  Pengolahan Data
Metode yang digunakan dengan cara hasil dari studi pustaka, metode observasi, pengumpulan data dengan meminta soft copy dan hard copy kepada PT .Pertamina drilling services Indonesia Area Sumbagsel, antara lain kepada field administrasi, tool pusher, driller serta literature.
                                             
3.3       Perencanaan Alat
Perencanaan peralatan yang digunakan untuk sestem pemeliharaan drawwork yang terdiri dari angine sebagai sumber tenaga, transmisi untuk meneruskan tenaga menjadi tenaga penggerak, revolling drum digunakan untuk menggulung drilling line, serta fresh water cooling system atau system pendingin untuk drawwork.

3.4.      Tahapan System Pemeliharaan
System pemeliharaan pada rig LTO 650/35 m3miliki suatu prosedur standar pemeliharaan yang terbagi menjadi :
1.      Preventive Maintenance
Yaitu pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif) agar dapat menjaga kondisi peralatan yang optimal. Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk : inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan pada saat operasi terhindar dari kerusakan.
2.      Prediktif Maintenance
Yaitu pekerjaan perawatan yang bertujuan dengan cara memonitor peralatan secara terus menerus atau berkala pada saat mesin beroperasi untuk mengantisipasi potensi kerusakan, dan perkiraan gangguan dimasa yang akan datang.
3.      Breakdown Maintenance
Yaitu pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini di uraikan tentang system pemeliharaan drawwork di rig LTP 650/35 di lokasi TLJ-134.INF Talang jimar . alat drawwork sendiri merupakan jantung dari unit pemboran terutama pada system pengangkatan. Drawwork bekerja selama 24 jam pada saat aporasi pemboran, apabila drawwork mengalami kerusakan pada saat beroperasi otomatis pekerjaan pemboran akan terhenti. Maka dari itu harus dilakukannya system pemeliharaan yang baik sehingga terhindar dari kerusakan yang ada.

4.1       Drawwork Yang Digunakan Rig LTO 650/35
Drawwork yang digunakan pada rig LTO 650/35 milik PT.Pertamina Drilling Services Indonesi Area Sumbagsel adalah jenis LTO 650. Drawwork    ini berbeda dengan drawwork biasanya karena letakknya dibawah menyatu dengan mobil termasuk seperti angine drawwork, system pendingin dan drum drawwork. Begitu juga dengan menara dan system lain yang dapat langsung dirakit secara instan,  sehingga dapat beroperasi lebih optimal dan instant karena saat moving beberapa bagian rig  dapat diangkut bersamaan. Diaman maksimal tenaga kerja mesin drawwork untuk pemboran kedalaman sampai 1600m, karena beban dari rangkaian pemboran disesuaikan dengan kapasitas rig (gambar 4.1)

 









Gambar 4.1 Drawwork
4.2       Sistem Pemeliharaan Drawwork
Didalam pemeliharaan drawwork harus mengikuti petunjuk tata kerja individu (TKI) yang terdapat di PT.Pertamina Drilling Services Indonesia Area Sumbagsel. Tata kerja individu bertujuan agar alat drawwork dapat menjalankan pengoperasian berjalan dengan baik, sehingga terhindar dari kerusakan terutama pada setiap komponen alat drawwork. Tata kerja individu dalam pemeliharaan drawwork terutama pada setiap komponennya antara lain :
4.2.1    Pemeliharaan Drum Drawwork
Drum drawwork digunakan untuk menggulung drilling line. Akibat dari hasil perputaran drum drawwork yang menggulung drilling line mengakibatkan dinding drum menjadi panas (gambar 4.2). untuk mengurangi akib at yang ditimbulkan maka harus dilakukan :
a.       Periksa system pendingin apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

b.      Dilakukan system pelumasan setiap berkala.
c.       Periksala bentuk groove seperti kerataan dan ketebalan drum apakah masih dalam keadaan baik atau tidak.








Gambar 4.2 Drum Drawwork (Hilmawan,2008)
4.2.2    Pemeliharaan Sistem Pengereman
            Difungsikan untuk pengereman drum drawwork pada saat drum drawwork melakukan perputaran dalam menggulung drilling line. Didalam drawwork menggunakan 2 jenis pengereman seperti brake system yang berupa shoe (kanvas) yang terdapat disisi drum drawwork dan hidromatic brake merupakan pengereman dengan cara hidrolis atau membantu pengereman dari brake system. Hal ini tentu harus diperhatikan karena sebagai mengatur kecepatan pengangkatan dan penurunan rangkaian pemboran.
1.  Pemeliharaan Brake Sistem Terdiri Dari :
a.       Mencatat kondisi permukaan dari brake drum seperti keretakan permukan, cacat, kebocoran, dan ketebalan.
b.      Mencatat ketebalan kanvas (brake block), catat permukaan seperti retak, rata permkaan dan lain-lain (gambar 4.3).

 











Gambar 4.3 Kanvas Brake Sistem (Hilmawan,2008)
2.    Pemeliharaan hydromatic brake antara lain :
a.       Periksa clutch yang terdapat di instrument driller, terutama bila terdengar gangguan berupa bunyi-bunyi.
b.      Periksa seal dan bearing terutama bila terdapat bunyi dan getaran yang tidak normal.
c.      

Periksa dan pastiakan tidak ada kebocoran air pada system pendingin dan hydromatic system (Gambar 4.4).








Gambar 4.4 Hydromatic Brake

4.2.3.   Pemeliharaan Cathead
Berfungsi untuk menyambung dan melepaskan sambungan pipa bor dengan menggunakan rotary tong dimana sumber utamanya berasal dari torsiyang terdapat di cathead drawwork. Tetapi di rig LTO 650/35 cathead tidak digunakan tetapi memakai air winch inggersollrand yang fugsinya sama seperti cat heads dengan kapasitas kinerja yang sama tetapi letaknya diatas rig floor (Gambar 4.5)  . untuk pemeliharaannya terdiri dari :
a.       Periksa karet membrane, kemungkinan adanya kebocoran atau retak dan system torsi indicator berfungsi atau tidak.
b.      Periksa rotor seal dan relief valve dan kemungkinan tidak berfungsi dan bocor, bila ditemukan tidak berfungsi maka atasi kebocoran tersebut.
c.       Periksa bearing dari keausan dan lakukan greasing atau pelumasan.











Gambar 4.5 Air Wich Ingersollrand

4.2.4    Pemeliharaan Rotary Drive (Transmisi Daya)
Transmisi daya sangat penting karena drawwork dapat dioperasikan  melalui proses antara angine penghubng ke mesin drawwork yang terhubung melalui rantai.  untuk  pemeliharaannya yaitu antara lain :
a.       Periksa apakah keausan pada gigi-gigi sprocket sudah melebihi ketentuan yang disyaratkan oleh  pabrik pembuat dan pastikan kesejajaran  sprocket.
b.      Periksa apakah rantai terdapat kerusakan-kerusakan lain pada badan pada sprocket.
c.       Periksa apakah rantai tidak terlalu kendur atau terlalu kencang sesuai anjuran dar pabrik pembuat . rantai yang menjadi kendur dapat merupakan indikasi dari terjadinya keausan pada rantai tersebut.
d.      Pastikan bahwa tidak digunakan lagi jenis rantai offset link (rantai yang lentur).
e.       Jalankan drawwork kemudian lihat apakah terdapat gerakan berayun pada drum atau sprocket yang mengindikasinkan kerusakan pada bearing.
f.       Pastikan bahwa terdapat cukup oli pelumas dan sisteim pelumasan bekerja dengan sempurna (Gambar 4.6)











Gambar 4.6 Rantai dan Sprocket (Hilmawan,2008).

4.2.5    Pemeliharaan Drilling Line
Dalam operasi pemboran drilling line akan menerima beban serta gesekan  yang cukup besar. Karena beratnya kerja drilling line tersebut maka diperlukan drilling line yang handal dan sesuai dengan karakteristik kerja di rig dan           disesuaikan dengan alat drawwork. Untuk dapat menentukan wire rope yang sesuai diperlukan pengetahuan mengenai wire rope, beratnya kerja drilling       line juga menyebabkan usia pakai drilling line terbatas. Untuk menghasilkan biaya yang serendah rendahnya dan menjaga operasional pemboran dengan aman dan memaksimalkan usia pakai drilling line di perlukan system pemeliharaan dengan program pemotongan (ton mile).
            Untuk mendapatkan usia drilling line semaksimal mungkin selama masih dalam batas toleransi aman. Usaha-usaha tersebut adalah :
a.       Mengenal jenis drilling line sehingga  dapat menentukan jenis drilling line yang sesuai dan bias membandingkan dari berbagai manufuktur untuk mendaoatkan harga semaksimal mungkin dengan spesifikasi yang sesuai.
b.      Penentan program pemotongan (cut off program ) yang terbaik sesuai dan den gan kondisi rig (tinggi menara, diameter drum, jenis drum). Penentuan cut off program sangat penting untuk menjaga sumur pakai yang maksimal.
c.       Diameter wire rope harus sesuai dengan ukuran sheaves groove dari crown, drum dab traveling block. Tidak boleh lebih besar atau pun lebih kecil.
d.      Arah pintalan (lay) harus sesuai dengan drum. Left lay digunakan pada drum dengan gulunagn dimulai dari sebelah kiri untuk gulungan underwind dan dari sebelah kanan untuk drum overwind, demikian sebaliknya dengan right lay.
e.       Penghitungn kerja yang dilakukan dengan satuan ton mile. Penghitungan ton mile harus dilakukan dengan cermat sehingga didapatkan hasil ton mile yang akurat.
f.       Penanganan dan pemeliharaan drilling line dengan tepat sebagai usaha untuk mencegah kerusakan (gambar 4.7)













Gambar 4.7 Jenis Drilling Line (Hilmawan,2008)

4.2.6.   Pemeliharaan Crowno Matic
Crowno matik digunakan untuk mencegah agar travelling block tidak membentur crowno block. Makapastikan bahwa alat ini dapat berfungsi dengan baik, dengan memasangnya dengan benar dengan melakukan adjustment  dan mencobanya sebelum rig digunakan dan selalu di periksa pada saat selama pengoperasian berlangsung apakah bekerja baik atau tidak.

4.3       Pemeliharaan Sistem Pendingin Drawwork
Sistem ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin yang mengalami gesekan antar dinding mesin yang menimbulkan efek panas. Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan system pendingin antara lain:
1.      Tambahkan air pendingin pada tangki air pendingin secara berkala karena kecenderungan air akan berkurang akibat penguapan.
2.      Periksa pH air jika pH air tidak sesuai maka akan terjadinya endapan kerak pada brake rim dengan cara menambahkan bahan additive tertentu. pH air yang baik yaitu pH 7.
3.      Ganti selang-selang air yang telah kaku atau rusak dengan selang baru yang masih bersifat elastis.
4.      Ganti atau perbaiki pipa-pipa (tubing) air pending yang rusak.
5.      Pompa yang bearingnya rusak harus diganti segaera.
6.      Elmot (pompa charging) yang rusak harus diganti dengan elmot lain yang memiliki daya dan karakreristik yang sama serta bersifat explosion proof.
7.      Segera ganti stuffing box yang rusak pada drawwork  dengan yang baru.
8.      Ganti indicator-indicator tekanan dan temperature yang rusak dengan indicator yang memiliki rentang pengukuran yang sama.
4.4       Pemeliharaan Sistem Pelumasan Drawwork
Karena drawwork bekerja menggunakan engine dan rotor. Untuk merawatnya agar dapat bekerja secara  maksimal perlu diadakan perlu diadakan pelumasan dengan optimal. Tahapan pelumasan drawwork sebagai berikut :

1.      Setiap hari melumasi bearing-bearing melalui grease fitting untuk tujuan masing-masing.
2.      Pemberian grease pada ulir-ulir rotor engine.
3.      Cek pin-pin pengunci pada engine.
4.      Lumasi semua bagian yang bergerak setiap round trip.











Gambar 4.8 Alat Grease
4.5.      Sistem Angin
Sistem ini bertujuan memberikan tekanan berupa angin pada saat brake system melakukan pengereman . Adapun  system pemeliharaan                        yang di lakukan yaitu :
1.      Pemeriksaan selang pada system angin apakah terdapat kebocoran.
2.      Melakukan penambahan angin  apabila telah terjadi pengurangan.
3.      Periksa hand brake apabila terdapat getaran.

4.6       Sistem Kerja Pendingin Drawwork Rig LTO 650/35
Di rig LTO 650/35 memiliki drawwork dengan menggunakan water cooling system (system pendingin). Sitem tersebut bekerja dengan cara mensirkulasikan air yang berasal dari water tank, kemudian adanya charging  elmot (pompa) sebagai memberikan pressure (tekanan) dalam proses sirkulasi. Proses tersebut menggunakan line penghubung  yang masuk melalui air hydromotic kemudian line masuk drum drawwork. Drum drawwork             sendiri bekerja secara terus menerus selama operasi pemboran hasil dari gesekan antara brake dengan drum drawwork menimbulkan  gesekan panas. Di gunakannya  line sebagai  system pendingin untuk mengurangi hasil pemanasan dari kerja drum drawwork. Dari hasil pemanasannya akan keluar terhubung  ke cooling tower, digunakannya colling  tower untuk menstabilkan kembali hasil proses panas yang dihasilkan dari drum drawwork dari line  berupa  air panas yang memiliki temperature yang cukup tinggi. Setelah dari hasil penstabilan air telah selesai, maka akan masuk kembali ke water tank (gambar 4.9



Gambar 4.9 Alur Sistem Pendingin Drawwork

4.6       Sistem Pemeliharaan  Berkala Di Rig  LTO 650/35
Yaitu dilakukannya pemeliharaan secara terjadwal atau pengontrolan pada bagian-bagian alat di drawwork. Bertujuan untuk mengurangi kerusakan yang kecil menjadi besar dan menekan biaya operasional. Adapun kegiatan pemeliharaan berkala atau terjadwal yang harus di lakukan oleh crew mekanik yaitu (Tabel 4.1)
Jadwal
pemeliharaan
Kegiatan Yang Dilakukan
Jenis
Pemeliharaan

Harian

1.     Melakukan grease (Pelumasan) pada setiap bagian peralatan Drawwork
2.     Melakukan pengecekan Safety Pin.
3.     Penambahan oli.
4.     Memeriksa indicator water tank dan bahan bakar apakah selalu dalam keadaanyang baik.
5.     Penyetelan transmisi pada engin drawwork.
6.     Memeriksa charging (pompa) untuk sirkulasi system pendingin apakah tekanan yang diberikan cukup atau tidak.
7.      Pembersih pada alat tertentu dengan menggunakan angina compressor dan air

Preventife
Maintenance

Mingguan

1.     Penggantian pH air yang baru (pH 7) ke water tank.
2.     Pemeriksaan pin sambungan pada setiap peralatan.
3.     Pengecekan clutch untuk system breaking system .
4.     Melakukan pergeseran atau pemotongan drilling line.
5.     Pemeriksaan kanvas break dalam keadaan baik atau tidak.
6.     Pengecekan line hidrolik pada system pendingin apakah terdapat kebocoran

Prediktif
Maintenance

6 Bulanan

1.    Penggantian drilling line  yang telah mengalami kehausan atau rusak.
2.    Pemeriksaan drum drawwork apakah mengalami kerusakan berupa penipisan dinding drum.

 Breakdown
Maintenance


    Keretakan, dan berkarat (keropos).
3. Perawatanpada system engine drawwork.


Table 4.1 Kegiatan Dalam System Pemeliharaan Berkala.
4.7       Identifikasi Permasalahan Drawwork Di Lokasi TLJ-057.INF.
Dilokasi TLJ-057.INF merupakan lokasi sebelum penulis melakukan klegiatan tugas akhir di lokasi TLJ-134.INF . dilokasi tersebut terdapat suatu permasalahan pada alat drawwork di sebabkan karena drum drawwork mengalami pemerosotan atau tidak berfungsi secara efektif dalam system pengereman, sehingga pekerjaan operasi pemboran dihentikan sampai dengan permasalahan tersebut terselesaikan. Dan permasalahan tersebut menimbulkan down time selama 52 jam yang menyebabkan PT.Pertamina Drilling Services Indonesia mengalami kerugian (hakim,2012). Dengan dilakukannya identifikasi permasalahan tersebut bertujuan agar tidak terulangnya kembali permasalahan yang sama (Lampiran,B). Adapun permasalahan tersebut disebabkan karena :
1.      Kanvas rem mulai menipis
Kanvas rem sudah menipis disebabkan karena kanvas bergesekan dengan dinding drum drawwork pada proses pengereman. Karena drum drawwork telah mengalami over yang berlebihan sehingga drum drawwork menjadi panas dan memudahkan kanvas menjadi menipis.
Adapun cara penanggulangannya yaitu :
Mengganti kanvas yang telah menipis dengan yang baru. Dan pastikan pemasangan kanvas dalam posisi yang benar.

 











Gambar 4.10 Kanvas Drawwork

Cara penanggulangan dengan memperbaiki kanvas break telah dilakukan, tetapi system pengereman masih belum bekerja secara maksimal. Ternyata setelah di telusuri terdapat dampak lain yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi yaitu :
2.    Bocornya line (selang) hidromatic Pada System Pendingin
 Akibat bocornya line (selang) hidromatic pada system pendingin didalam drum drawwork mengakibatkan kanvas di break system mengalami basah di seluruh permukaannya dan pada saat perputaran drum drawwork bekerja kanvas break mengalami  pemerosotan atau tidak berfungsi secara efektif dalam asisten pengeremannya.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya yaitu :
Line air yang telah rusak diganti dengan line yang baru. Serta kanvas break yang terkena hasil bocoran segara untuk diganti (gambar.4.11).

 














Gambar 4.11. Bocornya Line Hydrolmatic

BAB V
PENUTUP


5.1       Kesimpulan
Setelah mengadakan berbagai pengamatan dan penelitian di PT.Pertamina Drilling Services Indonesia Area sumbagsel, di rig LTO650/35 di lokasi TLJ-134.INF. kami sebagai penulis dapat mengambil kesimpulan :
1.      PT.Pertamina Drilling Services Indonesia Area Sumnbagsel memiliki suatu petunjuk system pemeliharaan yaitu tata kerja individu bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin terutama pada drawwork.
2.      Permasalahan drawwork disebabkan karena kanvas rem mulai menipis, dan bocornya line hydromatik untuk system pendingin. Dan dilakukan identifikasi permasalahan drawwork bertujuan untuk menghindari kerusakan agar tidak terulang lagi.
3.      Di rig LTO 650/35memiliki alat drawwork yang dalam kerja masimalnya kedalam 1600m, apabila pemboran telah memasuki 1000m maka drawwork akan mengalami kehausan atau panas oleh sebab itu  dengan digunakan water cooling system (system pendingin ) bertujuan untuk meringankan hasil panas tersebut.
4.      Sistem pendingin drawwork menggunakan air, maka pengecekan air harus selalu dijaga. Apabila pH air sudah tidak baik lagi segera untuk diganti dengan pH 7, yang bertujuan menghindari pengendapan dan terjadinya korosi pada bagian komponen mesin.


5.2       Saran
Sebaiknya dilakukan  pemeriksaan pemeliharaan sebelum melaksanakan kegiatan operasi pemboran. Sehingga terhindar kerusakan yang menimbul kan down time. Adapun hal yang harus diperhatikan pada bagian alat drawwork yaitu pada kanvas dan line hidromatic (selang pendingin).

DAFTAR PUSTAKA

Fiel Adm Rig LTO 650/35.PT. PDSI. 2012 a. “Tahapan Sistem         pemeliharaa”.  PT Pertamina Drilling Services Indonesia Area    Sumbagsel.
Hilman, Hilmawan.2008.“Hoisting system pada drawwork”.Materi Perkuliahan Pemboran. Politeknik Akamigas Palembang (power point).
Lindley, Moore dan Mobley, Justin. 2002.”Definisi Sistem Pemeliharaan”. Jakarta.
Munir, Fahmi. 2004. “Definisi Sistem Pendingin Dan Sistem Pelimasan” Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung.
PT. PDSI. 2012 a. “Sistem Prosedur Pemeliharaan”. PT Pertamina Drilling Services Indonesia Area Sumbagsel.
Rubiandini, Rudi. 2004 “Teknik Operasi Pemboran”. Bandung : Institut Teknologi Bandung, Departemen Teknik Perminyakan.