SISTEM
PEMELIHARAAN DRAWWORK “LTO 650”
DI
RIG LTO 650/35 SUMUR TLJ-134 INF TALANG JIMAR
PT.PERTAMINA
DRILLING BSERVICES INDONESIA
TUGAS
AKHIR
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan
Gelar Diploma III
Pada Program Studi Teknik
Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang
Oleh
:
SUMANTRI
NPM 09.03.021
PROGRAM
STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK
AKAMIGAS PALEMBANG
2012
LEMBAR
PENGESAHAN
TUGAS
AKHIR
SISTEM
PEMELIHARAAN DRAWWORK LTO 650
DI
RIG LTO 650/35 DI LOKASI TLJ-134.INF TALANG JIMAR
Dibuat
Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Diploma III
Pada
Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik
Akamigas Palembang
Oleh
:
SUMANTRI NPM. 0903021
Palembang, Agustus 2012
Pembimbing
I, Pembimbing
II,
Budhi
Kusmanto Susilo,ST.MT M
Arif Rahman Hakim,ST.M.eng
Ketua Program Studi, Direktur,
Teknik Eksplorasi
Produksi Migas Politeknik Akamigas palembang
Ana Asmina, ST H.
Muchtar Luthfie, ST.MM
HALAMAN
PERSETUJUAN
Judul Tugas Akhir : Sistem Pemeliharaan Drawwork
“LTO 650” di
Rig LTO650/35 Di lokasi TLJ-134.INF talang
Jimar
Nama
Mahasiwa / NPM : Sumantri / 0903021
Program
Studi : Teknik
Eksplorasi Produksi Migas
Telah
di Uji dan lulus Pada :
Hari
: Rabu
Tanggal
: 8 Agustus 2012
Tim Penguji :
Nama Jabatan Tanda Tangan
1.Budhi Kuswan
Susilo,ST.MT Ketua
2.M.A.R Hakim, ST.M.Eng Sekertaris
3.Roni Alida,ST Penguji I
4.Rian Dhani Saputra,ST Penguji II
5.K.Moh.Ade Isnaeni Penguji III
Palembang, Agustus 2012
Ketua
Program Studi,
Teknik
Eksplorasi Produksi Migas
Ana
Asmina,ST
ABSTRAK
SISTEM PEMELIHARAAN DRAWWORK “LTO 650”
DI RIG LTO 650/35 SUMUR
TLJ-134.INF TALANG JIMAR
Drawwork
adalah peralatan komponen yang paling vital dari suatu rig yang menyediakan tenaga pengangkatan dan pengereman yang
dibuthkan untuk mengangkat dan menurunkan rangkaian pipa pemboran. Drawwork dipakai sebagai indicator dari
kapasitas sebuah perangkat bor rig, yang biasanya dinyatakan dalam horse power . di rig LTO 650/35 dilokasi
TJL-134.INF talang jimar alat drawwork bekerja secara terus menerus selama
berlangsungnya kegiatan operasi pemboran . dengan adanya system pemeliharan
terutama pada system drawwork digunakan untuk memberikan keuntungan,
memperpanjang masa pakai peralatan, mencegah kerusakan kecil menjadi besar, dan
mengontrol atau mengurangi biaya operasi pemboran.
Kata Kunci : Drum
drawwork, brake system,cathead, rotary drive, drilling line, crowno matic.
Serta adanya system penunjangan yaitu system
pendingin dan pelumasan,
ABSTRAK
DRAWWORK LTO 650 SYSTEM
MAINTENANCE
ON THE RIG LTO 650/35
AT LOCATIONS TLJ-134.INF GUTTERS JIMAR
Drawwork is the most vital components of
the equipment of a rig that provides appointment and the braking force required
to lift and lower the drill string, drawwork used as an indicator of the capacity of a drill rig, which is usually
expressed in horse power, on the rig LTO 650/35 at location TLJ-134.INF Gutters
Jimar drawwork tool work continuously during drilling operations. With a system
of maintenance, especially on drawwork system used to provide benefits, extend
the life of the equipment, preventing damage to the small to large , and
control or reduce the cost of drilling operations.
Keywords : Drawwork drum, brake system, cathead,
rotary drives, drilling line, crowno matic. As well the support system is the
cooling system and lubrication system.
Motto
:
v Keyakinan diri yang kuat awal dari
kesuksesan.
v Jadilah diri sendiri tanpa harus
ada dorongan dari orang lain karena semua yang menentukan hidup adalah diri
kita sendiri.
v “Hai orang-orang yang beriman
jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya allah beserta
orang-orang yang sabar”.
(Q.S
Ali’Imran :139)
v “janganlah kamu bersikap lemah, dan
janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang beriman”.
(Q.S
Ali’Imran:139)
Kupersembahkan Kepada :
v Ayah dan ibu yang tercinta yang
telah
Memberikan
doa dan dukungannya
v Saudara ku (kakak dan Mb) yang
telah
Memeberikan
doa dan motivasi
v Pembimbing lapangan dan pembimbing
Akademik
yang telah membantu dalam
Penyusunan
laporan tersebut
v Teman-teman yang telah membantu
selama ini.
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat allah SWT atas rahmat dan karunia NYA jualah penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “SISTEM PEMELIHARAAN DRAWWORK
LTO 650” DI RIG LTO 650/35 SUMUR TLJ-134.INF TALANG JIMAR”. Yang di susun guna
memenuhi syarat untk menyelesaikan program diploma III pada program studi teknik eksplorasi produksi
migas politeknik akamigas Palembang. Didalam penyusunan tugas akhir ini,
penulis menyadari sepenuhnya masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan sran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas
akhir ini.
Pada
kesempatan ini penulis secara khusus mengucapkan yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak H. Muchtar luthfie,SH.MM, selaku
Direktur Politeknik akamigas Palembang.
2.
Ibu Ana Asmina,ST, Selaku ketua Program
Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas di Politeknik Akamigas Palembang.
3.
Bapak Budhi Kuswan Susilo,ST.MT, selaku
pembimbing utama yang telah membimbing dan membantu penulisan dalam
menyelesaiakan Laporan Tugas Akhir ini.
4.
Bapak M Arif Rahman Hakim,ST.M.Eng,
selaku pembimbing utama yang telah membimbing dan membantu menyelesaiakan tugas
akhir ini.
5.
Bapak Andjar Setyadi selaku General
Manager PT.Pertamina Drilling Services Indonesia Onshore Drilling Area
Sumbagsel.
6.
Bapak dan ibu Staf Dosen pada Program
Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas, Politeknik akamigas Palembang.
7.
Seluruh Staf dan Karyawan PT. Pertamina
Drilling Services Indonesia Onshore drilling Area Sumbagsel.
8.
Seluruh pekerja di Rig LTO 650/35 PT.
Pertamina Drilling Services Indonesia Onshore Drilling Area Sumbagsel.
9.
Rekan-rekan mahasiswa Teknik Eksplorasi
Produksi Migas di Politeknik Akamigas Palembang.
10. Dan
pihak-pihak lain yang telah membantu untuk menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan ini.
Akhir kata, semoga amal
yang baik yang diberikan mendapatkan imbalan yang sesuai dari allah SWT. Semoga
tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri da mahasiswa Politeknik
Akamigas Palembang. Khusus nya bagi program Studi Teknik Eksplorasi Produksi
Migas Politeknik Akamigas Palembang.
Palembang, Agustus 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL......................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................
ii
HALAMAN
TELAH DI SEMINARKAN..................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN TA...............................................................
iv
KATA
PENGANTAR...................................................................................
v
DAFTAR
ISI..................................................................................................
vii
DAFTAR
GAMBAR.....................................................................................
ix
DAFTAR
TABEL..........................................................................................
x
DAFTAR
LAMPIRAN.................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar
Belakang..........................................................................
1
1. 2 Batasan
Masalah.......................................................................
2
1.3
Tujuan ...................................................................................... 2
1.4
Manfaat…………………………………………………… … 3
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1
Sistem Pemeliharaan.................................................................
4
2.2
Sistem Prosedur Pemeliharaan..................................................
4
2.2.1
Standar
Prosedur Pemeliharaan...................................
4
2.2.2
Standar Prosedur Pemeliharaan Pada Mesin...............
5
2.3
Jadwal Pemeliharaan.................................................................
6
2.4
Drawwork...........................................................................
7
2.5
Komponen Peralatan Drawwork........................................
9
2.6 Sistem Pendukung di Drawwork...............................................................
15
BAB I.METODELOGI
PENELITIAN
3.1 Waktu
dan Tempat penelitian............................................
17
3.2 Metode
Penelitian..............................................................
17
3.3 Perencanaan
Alat...............................................................
18
3.4 Tahapan
Sistem Pemeliharaan............................................
19
BAB II.
BAB
IV PEMBAHASAN
4.1 Drawwork
yang Digunakan Rig LTO 650/35...................
20
4.2 Sistem
Pemeliharaan Alat Drawwork................................
21
4.3 Pemeliharaan
Sistem Pendingin Drawwork.......................
28
4.4 Pemeliharaan
Sistem Pelumas Drawwork..........................
28
4.5 Sistem
Kerja Pendingin Drawwork Rig LTO 650/35........
29
4.6 Pemeliharaan
Sistem Berkala.............................................
30
4.7 Identifikasi
Permasalahan Drawwork................................
31
BAB III.
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................
34
5.2 Saran..................................................................................
35
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR
GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Drawwork.......................................................................... 1
Gambar 2.2. Hoisting Drum...................................................................
10
Gambar 2.3.
Rem Mekanis.....................................................................
11
Gambar 2.4. Hydrolic
Brake...................................................................
12
Gambar 2.5. Rotary
Drive......................................................................
13
Gambar 2.6. Alur Kerja Drilling Line.....................................................
14
Gambar 2.7. Crowno
Matic....................................................................
15
Gambar 4.1. Drawwork..........................................................................
21
Gambar 4.2.
Drum Drawwork...............................................................
22
Gambar 4.3.
Kanvas Brake.....................................................................
23
Gambar 4.4. Hydrolic
Brake...................................................................
24
Gambar 4.5. Air
Winch Ingersollrand.....................................................
25
Gambar 4.6. Rantai dan Sprocket...........................................................
26
Gambar 4.7. Jenis Drilling Line.............................................................
28
Gambar 4.8.
Alat Grease........................................................................
29
Gambar 4.9.
Alur Sistem Pendingin Drawwork..................................... 30
Gambar 4.10.
Kanvas Drawwork.............................................................
31
Gambar 4.11.
Bocornya Line Hydromatic............................................... 33
DAFTAR TABEL
TABEL
4.1 Kegiatan Pemeliharaan Berkala
………………………………. 30
DAFTAR
LAMPIRAN Halaman
Rig Profil
Lampiran
A
Specfication
Drawwork
Lampiran B
Tata
Kerja Individu (KTI) Dalam Sistem Drawwork
Lampiran C
Distribusi
Waktu di Rig LTO 650/35 di Lokasi TLJ-134.INF Lampiran D
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sebuah
mesin di rancang dengan maksud untuk membantu manusia dalam meningkatkan
produktifitas sehingga rancangannya selalu diharapkan dapat mencapai usia pakai
yang optimal. Namun suatu produktifitas yang tinggi dari suatu mesin tidak akan
mengalami penyempurnaan daan peningkatan dalam kualitasnya. Karena itu dengan
adanya sistem pemeliharaan (maintenance)
merupakan factor yang penting dalam pemboran karena dapat mengontrol atau
mengurangi biaya operasi pemboran misalnya mencegah kerusakan yang kecil
menjadi besar, efisiensi, keselamatan dan meningkatkan produktifitas mesin di
operasi pemboran.
merupakan komponen yang paling penting dari
suatu rig yang menyediakan tenanga
pengangkatan dan pengereman yang dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan
rangkaian pipa pemboran. Dimana seorang driller
dapat melakkan dan mengatur dalam berlangsungnya operasi pemboran.
Peralatan drawwork terdiri dari revolving drum, breaking system, rotary
drive, cathead dan crowno matic. Alat tesebut sebagai sarana pembantu untuk
proses menaikkan dan menurunkan rangkaian pemboran. Drawwork akan berputar bila dihubungkan langsung dengan prime mover
(mesin penggerak). Konstruksi drawwork tergantung dari tingkat
tenaganya atau horse power karena
beban yang
Ada harus disesuaikan dengan kedalaman
pemboran. Drawwork sendiri biasanya
di tempatkan dekat meja putar atau rotary
table.
Pada rig lto 650/35 milik PT.pertamina
Drilling services Indonesia Area Sumbagsel yang melakukan operasi pemboran di
lokasi TLJ-134.INF Talang Jimar, pada
prosespemboran diperlukan alat drawwork yang berfungsi ntuk :
1. Meneruskan
tenaga dari prime mover (power system) ke
rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.
2. Meneruskan
tenaga dari prime mover ke rotary drive
3. Meneruskan
tenaga dari prime mover ke catheads untuk menyambung atau melepas bagian-bagian
(section) rangkaian pipa.
Berdasarkan hal diatas
maka baiknya kita mengenal dan mempelajari lebih lanjut mengenai drawwork. Terutama mengenai system
pemeliharaan drawwork yang di gunakan
pada rig LTO 650/35 di lokasi TLJ0134.INF.
1.2
Batasan
Masalah
Pada
pembahasan laporan tugas akhir ini penulis hanya membahas tentang sistem
pemeliharaan drawwork di rig LTO
650/35 di lokasi TLJ-134.INF. dan idantifikasi permasalahan pada alat drawwork.
1.3
Tujuan
Tujuan
dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui prosedur pelaksanaan pada system
pemeliharaan drawwork secara optimal.
2. Mengetahui
teknik kinerja yang dilakukan alat drawwork
di rig LTO 650/35 di lokasi TLJ-134.INF.
3.
mengetahui permasalahan masalah yang sering terjadi di lapangan terutama pada
alat drawwork.
1.4
Manfaat
Adapun
manfaat yang dapat di peroleh melalui penulisan tugas akhir ini antara lain
adalah :
1. Dapat
mengurangi biaya operasi pemboran missal mencegah kerusakan yan kecil menjadi
besar dan meningkatkan produktifitas
mesin di operasi pemboran.
2. Dapat
mengetahui secara langsung kinerja kerja pada alat drawwork, terutama di rig
LTO 650/35 di lokasi TLJ-134.INF.
3. Dapat
menentkan dan mengetahui sumber kerusakan dan sebagai mana cara mengatasinya.
BAB
II
DASAR
TEORI
2.1 Sistem Pemeliharaan
Sistem pemeliharaan
adalah suatu kegiatan yang di lakkan secara berulang-ulang dengan tujuan agar
peralatan dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan kondisi yang tidak jauh
berbeda pada keadaan awalnya. Adapun
manfaat yang dilakukan dalam system pemeliharaan terutama pada system drawwork seperti menjamin tersedianya
peralatan atau mesin dalam kondisi yang mampu memberikan keuntungan,
memperpanjang masa pakai peralatan, mencegah kerusakan kecil menjadi besar, dan
mengontrol serta mengurangi biya operasi pemboran (Liendley dan Mobley,2002)
2.2 Sistem Prosedur Pemeliharaan
Pada sisten prosedur
pemelihaaan di PT.pertamina Drilling Services Indonesia area sumbagsel terdapat
dua jenis standar prosedur pemeliharaan dan standar prosedur pemeliharaan yang
terdiri dari standar prosedur pemeliharan dan standar prosedur pemeliharaan
pada mesin (PT.PDSI,2012):
2.2.1 standar prosedur pemeliharaan
Standar prosedur
pemeliharaan melibatkan program dalam pemeliharaan yang meliputi diantaranya :
1.
Alasan Melaksanakan Pemeliharaan
Setiap
benda yang berputar atau bergerak relative
satu sama lain pasti akan mengalami gesekan yang pada akhirnya akan
menyebabkan keausan. Cepatnya proses keausan sebagai fungsi waktu dan sangat
bergantung pada kecepatan pergerakan atau putaran RPM dan beban tekanan yang
didukung.
Untuk
menghambat terjadinya kerusakan akibat gesekan tersebut maka sangat perlu di
perhatikan :
a.
Pelumasan (greaser atau oil) untuk menghambat keausan
b.
Pendingi untuk membuang panas yang di
hasilkan oleh gesekan pada system pendingin drawwork
maupun pembakaran pada system pendingin engine.
2. Instrumen Maintenance
Untuk
menjamin terlaksananya maintenance
yang baik di perlukan pengukuran atau instrument yang akurat sehingga dapat
menjadi titik ukur yang jelas,minimal alat yang diperlukan ialah :
a.
Drawwwork
: weight indicator, torsi meter, dan temperature gauge (air pendingin).
b.
Engine
:RPM meter, oil pressure gauge, pengukura temperature air pendingin dan running hours meter.
2.2.2.
Standar Prosedur Pemeliharaan Pada Mesin
Standar prosedur
pemeliharaan pada mesin membahas tentang suatu proses yang berkaitan dengan preventive maintenance schedule
(pemeliharaan
Berkala) dan dimulai dari planning
hingga pelaksanaan yang semua yang berawal dari data. Maka dengan demikian di
perlukan sarana pendukung mulai dari sumber daya manusia, system yang tertib
hingga system pengadaan kebutuhan suku cadang yang. Tentu semua dapat berjalan
dengan baik diperlukannya suatu team work (kerja sama) yang baik,
dandukungan penuh dari kebijakan management perusahaan.
Adapun sasaran yang harus dicapai
didalam system pemeliharaan teratur adalah :
1.
Minimize
dwon time (memperkecil tingkat kerussakan).
2.
Reduce
engine operation cost (menekan biaya operasi).
3.
Increase
engine life
(menigkatkan usai pakai mesin).
Bagian-bagian
komponen mesin yang harus dilakukan services atau pemeliharaan secara periode
tertentu dalam program preventive maintenance schedule yang terbadi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
1.
Preventive
Maintenance Items
Yaitu
pekerjaan perawatanyang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau
cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan agar dapat menjadi kondisi
peralatan yang optimal bagian-bagian komponen mesin yang harus dilakukan services
insperction secara periode tertentu
atau schedule harus berdasarkan
penunjukan jam operasi pada unit mesin apabila sejumlah bagian yang dianjurkan
tersebut tidak dilaksanakan dapat berakibat pada performance mesin tidak
tercapai bahkan juga akan memperpendek usia pakainya.
2 .
Revolusion Sensitive Items
Yaitu
kegiatan pencegahan pemeliharaan yang telah melewati batas pelaksaan preventive maintenance sehingga tidak di
dasrkan oleh besarnya atau kecilnya beban yang diterima selama beroperasi.
Adapun beberapa jenis komponen yang
termasuk kategori revolution sensitive items pada unit mesin sebagai berikut
contoh yaitu; water, pump, oil pump,
altenator dan generator.
3. Lood Sensitive Items
Yaitu
kegiatan pencegahan pemeliharaan yang di dasrkan pada besarnya beban atau banyaknya
bahan bakar yang telah dikonsumsi selama unit operasi. Adapun beberapa jenis
komponen yang termasuk kategori load sensitive items pada engine sebagai contoh
yaitu ; cylinder head, cylinder line,
connecting rod, dan connecting rod
bearing, piston, piston ring, dan valve train component.
2.3 Jadwal
Pemeliharaan
Di PT. Pertamina
drilling services Indonesia Area Sumbagsel memiliki jadwal dalam pemeliharaan
yang terdiri dari ;
1.
Harian
Melakukan
kegiatan pemeliharaan berupa pengontrolan pada setiap peralatan, penambahan oli,
memberi grease, safety pin, pembersih
pada alat tertentu dengan menggunakan angin compressor
dan air, serta mengecheck system pendingin, sepanjang memungkinkan dilakukan
operasi pemboran
2.
Mingguan
Melakukan
kegiatan terjadwal dengan mempertimbangkan kondisi peralatan dapat dimonitori
sedini mungkin untuk menghindari down time
dan meningkatkan pelaksanaan lapangan untuk selalu memperhatikan seluruh peralatan .
3.
6 bulanan
Sebelum penyalaan pada mesin terlebih dahulu lakukan
prosedur pemeliharaan mesin terjadwal. Pemeriksaan secara intensif pada semua
alat kalau ada yang kebocoran, lakukan perbaikan ata penggantian komponen yang
aus atau yang tidak lagi untuk dipakai semana mestinya.
2.4 Drawwork
Drawwork
adalah suatu komponen yang paling penting dari suatu rig yang menyediakan
tenaga pengangkatan dan pengereman yang dibutuhkan untuk mengangkat dan
menurunkan rangkaian pipa pemboran. Drawwork dipakai sebagai indicator dari
kapasitas sebuah pengangkat bor rig yang biasanya dinyatakan dalam horse power (Hilmawan, 2008).
Adapun
fungsi utama dari drawwork adalah senbagai berikut ;
1. Meneruskan
tenaga dari prime mover (power system)
ke rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.
2. Meneruskan
tenaga dari prime mover ke rotary drive.
3.
Meneruskan tenaga dari prime mover ke catheads untuk menyambung (making
up) atau melepas (Ibreaking out) bagian-bagian rangkaian batang bor dengan
menggunakan alat rotary tong (Gambar2.1.)
Gambar
2.1.
Drawwork (Hilmawan,2008)
2.5. Komponen Peralatan Drawwork
Didalam peralatan drawwork terdapat suatu unit komponen
yang terdapat di dalamnya. Komponen tersebut saling berhubungan untuk
menjalankan pengoperasiannya, yang terdiri dari :
1. Hoisting
Drum
Berfungsi untuk meneruskan torsi yang dibutuhkan untuk mengangkat atau
pengereman melalui drilling line yang tergulung dalam
hoisting drum (Gambar 2.1). panjang drilling
line yang di gulung dalam hoisting drum tergantung dari jumlah lilitan
dalam travelling block dan tinggi
menara bor. Diameter drum drawwork
bervariasi tergantung dari kedalamannya, maka diameter drum drawwork harus disesuaikan dengan tingkat kedalaman. Apabila
tidak sesuai dengan kebutuhan maka
drilling line yang akan tergulung di drum melebihi kapasitas yang ada sehingga
menimbulkan over stress (dampak
kerusakan ) dan akan cepat aus.
Gambar
2.2.
Hoisting Drum (Hilmawan, 2008) :
2.
Brake
System
Berfungsi
sebagai system pengereman yang terdiri dari rem mekanis utama dan rem pembantu
(hilmawan,2008) :
a.
Rem Mekanis Utama
Kontruksi
dari rem mekanis, pada dasarnya terdiri dari sabuk baja yang lentur yang di
sebut brake band yang dibagian sisi dalam di pasang sepatu-sepatu rem (brake
block) dan disitu ujungnya dijangkarkan tetap[ sedang ujung yang lain dapat
digerakkan untuk ditarik oleh brake lever sehingga sepatu rem dapat menekan brake rims pada hoisting drum
untuk mengerem pelan-pelan atau berhenti sama sekali (gambar 2.3)
Gambar
2.3.
Rem Mekanis (Hilmawan,2008)
b.
Hydromatic
brake
Hydromatic brake
atau rem pembantu berfungsi untuk menurnkan beban atau string yang string yang
terlalu berat yaitu rem hidrolis atau peralatan rem electromagnetic yang
membantu eringankan tugas rem mekanis pada aktu bekerja dengan beban-beban yang
berat pada sumur yang dalam. Rem pembantu itu dipakai hanya intuk mengatur
kecepatan penurunan pipa dan apabila bekerja sendiri, tidak dapat
memberhentikan beban rangkaian pipa pengeboran. Prinsip dasar operasinya adalah
meredam torsi putar dengan memanfaatkan gesekan dan adukan air yang
tersirkulasi melalui brake ini, pocket rotor bergerak terlempar keluar karena
gaya centrifugal. Kemudian air tersebut mengalir dengan bertekanan ke dalam
vane pocket stator tersebut dari stator. Air yang berada dalam vane pocket
stator tersebut akan ditendang masuk ke rotor pocket kembali, dan inilah yang
menghasilkan pengereman. Kejadian ini akan terjadi terus menerus selama rotor
berputar (Gambar 2.4.)
Gambar
2.4
Hydromatic brake (Hilmawan,2008).
3. Cat Heads
Merupakan
suatu batang berputar yang berada di sebelah drawwork dan mempunyai dua fungsi utama yaitu untuk menyambung dan
melepaskan sambungan pipa bor. Cat heads
terdiri dari dua bagian yaitu yang berada di sebelah kanan drawwork yang
berfungsi untuk menyambung atau mengunci pipa (make-up) dan yang sebelah kiri drawwork
yang berfungsi untuk pembuka atau pelepas sambungan pipa (break-out) (rubiandini,2004)
4. Rotary Drive (trasmisi daya)
Berfungsi
untuk meneruskan tenaga prime mover
yang terhubung melalui transmisi sehingga drawwork
dapat bekerja. Dari hasil pengoperasian --
Gambar
2.5
Rotary Drive
5.
Drilling Line
Drilling line
sangat penting bdalam operasi pemboran karena berfungsi untuk menahan atau
menarik beban yang di derita oleh hook.
Untuk menghindari kecelakaan yang munglkin terjadi karena keausan maka dibuat
“cut off program ini dibuat berdasarkan kekuatan kabel terhadap tarikan dan
dinyatakan dengan ton mile yang
diderita kabel .Drilling line sendiri
terbuat dari baja dan merupakan kumpulan dari kawat yang kecil , diatur sedemikian rupa sehingga
merupakan suatu lilitan yang (gambar 2.6)
Beban berat yang sering di derita drilling line
terjadi pada saat :
a) Running casing
(pemasangan casing)
b) Ooperasi
pemancingan (fishing job), dan
c)
Pencabutan dan pemasukkan drill string (round trip)
Susunan komponen alur
kerja drilling line terjadi dari :
a) Strorage or supply
real biasanya pada jarak yang dekat sama rig.
b) Dead line
merupakan tali tidak bergerak yang ditempatkan di substructure.
c) Dead line anchor
biasanya di tempatkan berlawanan atau bersebrangan dengan drawwoek dan diclamp substructure.
6.
Crowno
Matic
Berfungsi untuk mencegah atau pengamanan agar travelling block tidak membentur crowno block (gambar 2.7). pastikan
bahwa alat ini dapat berfungsi dengan baik, dengan memasangnya dengan benar dengan melakukan adjustment dan mencobanya sebelum rig di gunakan (Rubiandini,2004)
Gambar
2.7
Crowno Matic
2.6 Sistem Pendukung Di Drawwork
Sistem yang ada pada
alat drawwork terdapat dua jenis system yang membantu dalam proses
berlangsungnya pengoperasian alat drawwork
yang terdiri dari :
1.
Sistem Pendingin
Sistem pendinginan bertujuan untuk menyerap panas
yang dihasilkan dari proses pembakaran pada ruang bakar mesin dan system ini
digunakan dengan media air yang
disikulasi oleh pompa dan befungsi untuk mengurangi keausan
komponen-komponen mesin melalui penyerapan
panas agar tidak terjadi over heating
(panas berlebihan) . karena over heating dapat
mengakibatkan pemuaian serta tingkat gesekan yang lebih besar (munir,2002)
2.
Sistem Pelumasan
Sistem
pelumasan bertujuan untuk memberikan lapisan dinding pada setiap komponen alat sehingga mencegah terjadinya
kontak langsung pada komponen-komponen
yang bergesekan (Munir,2002) :
Fungsi
system pelumasan terdiri dari :
a. Membentuk
oil film atau mencegah kontak
langsung permukaan logam dengan logam. Mengurangi gesekan, mencegah keausan,
panas dan mencegah bagian-bagian mesin.
b. Mendinginkan
pada bagian-bagian mesin.
c. Sebagai seal (perapat) antara torak dengan
dinding silinder.
d. Mengeluarkan
kotoran dari bagian-bagian mesin.
3. Sistem
Angin
System
angina digunakan untuk membantu dalam mensirkulasikan sistem pendingin didalam
mesin berupa angina compressor dan digunakan juga sebagai tekanan dalam system
pengereman pada saat kanvas break bekerja,
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
Pada bab ini penulis
mencoba menjelaskan tahapan pada penelitian seperti, waktu dan tempat
penelitian, metode penelitian yang digunakan, perencanaan alat, dan tahapan system
pemeliharaan. Pada percobaan ini penulis mencoba melakukan penelitian
sesuai dengan tahapan tersebut.
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian
untuk pembuata tugas akhir ini dilaksanakan bersamaan dengan praktek kerja
lapangan dilaksanakan dari tanggal 3 april 2012 sampai dengan tanggal 10 mei
2012 bertempat di PT . Pertamina Drilling
Services Area Sumbagsel. Di Rig LTO 650/35 di lokasi TLJ-134.INF Talang
Jimar .
3.2
Metode Penelitian
Didalam penelitian
tugas akhir dimana pengumpulan data-data dan pemahaman yang berhubungan dengan
tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :
2.2.1.1 Studi
Pustaka
Metode
yang digunakan dengan cara mengumpulkan sumber-sumber berupa literature yang
terdapat dalam buku, majalah, buku menual, dokumen perusahaan, brossing internet yang menunjang isi
laporan praktek kerja lapangan yang akan dibuat.
2.2.1.2 Metode
Observasi
Metode
yang digunakan dengan cara pengamatan secara langsung atau terjun kelapangan
untuk melihat secara langsung peralatan-peralatan yang digunakan serta system
dan pengoperasiannya.
2.2.1.3 Wawancara
Metode
yang digunakan dengan menerapkan system pemberian materi dan penjelasan dari
beberapa nara sumber seperti pembimbng lapangan, rig superintendent, tool pusher, driller, serta crew rig LTO
650/35yang terlibat dalam proses pemboran dilokasi TLJ-134.INF.
2.2.1.4 Pengolahan
Data
Metode
yang digunakan dengan cara hasil dari studi pustaka, metode observasi,
pengumpulan data dengan meminta soft copy dan hard copy kepada PT .Pertamina drilling services Indonesia Area Sumbagsel,
antara lain kepada field administrasi,
tool pusher, driller serta literature.
3.3
Perencanaan Alat
Perencanaan peralatan
yang digunakan untuk sestem pemeliharaan drawwork
yang terdiri dari angine sebagai
sumber tenaga, transmisi untuk meneruskan tenaga menjadi tenaga penggerak, revolling drum digunakan untuk
menggulung drilling line, serta fresh
water cooling system atau system pendingin untuk drawwork.
3.4. Tahapan System Pemeliharaan
System pemeliharaan
pada rig LTO 650/35 m3miliki suatu prosedur standar pemeliharaan yang terbagi
menjadi :
1. Preventive Maintenance
Yaitu
pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau
cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif) agar dapat menjaga kondisi peralatan yang optimal.
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk : inspeksi, perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan pada saat operasi terhindar dari
kerusakan.
2.
Prediktif
Maintenance
Yaitu
pekerjaan perawatan yang bertujuan dengan cara memonitor peralatan secara terus
menerus atau berkala pada saat mesin beroperasi untuk mengantisipasi potensi
kerusakan, dan perkiraan gangguan dimasa yang akan datang.
3.
Breakdown
Maintenance
Yaitu
pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan
untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan
tenaga kerjanya.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini di uraikan
tentang system pemeliharaan drawwork di rig LTP 650/35 di lokasi TLJ-134.INF
Talang jimar . alat drawwork sendiri
merupakan jantung dari unit pemboran terutama pada system pengangkatan. Drawwork bekerja selama 24 jam pada saat
aporasi pemboran, apabila drawwork mengalami kerusakan pada saat beroperasi
otomatis pekerjaan pemboran akan terhenti. Maka dari itu harus dilakukannya
system pemeliharaan yang baik sehingga terhindar dari kerusakan yang ada.
4.1 Drawwork Yang Digunakan Rig LTO 650/35
Drawwork
yang digunakan pada rig LTO 650/35 milik PT.Pertamina Drilling Services Indonesi
Area Sumbagsel adalah jenis LTO 650. Drawwork
ini berbeda dengan drawwork biasanya karena letakknya
dibawah menyatu dengan mobil termasuk seperti angine drawwork, system
pendingin dan drum drawwork. Begitu
juga dengan menara dan system lain yang dapat langsung dirakit secara instan, sehingga dapat beroperasi lebih optimal dan
instant karena saat moving beberapa
bagian rig dapat diangkut bersamaan.
Diaman maksimal tenaga kerja mesin drawwork
untuk pemboran kedalaman sampai 1600m, karena beban dari rangkaian pemboran
disesuaikan dengan kapasitas rig (gambar 4.1)
Gambar
4.1 Drawwork
4.2 Sistem Pemeliharaan Drawwork
Didalam pemeliharaan drawwork harus mengikuti petunjuk tata
kerja individu (TKI) yang terdapat di PT.Pertamina Drilling Services Indonesia
Area Sumbagsel. Tata kerja individu bertujuan agar alat drawwork dapat menjalankan pengoperasian berjalan dengan baik,
sehingga terhindar dari kerusakan terutama pada setiap komponen alat drawwork. Tata kerja individu dalam
pemeliharaan drawwork terutama pada
setiap komponennya antara lain :
4.2.1 Pemeliharaan Drum Drawwork
Drum
drawwork digunakan untuk menggulung drilling line. Akibat dari hasil perputaran drum drawwork yang
menggulung drilling line
mengakibatkan dinding drum menjadi panas (gambar 4.2). untuk mengurangi akib at
yang ditimbulkan maka harus dilakukan :
a.
Periksa system pendingin apakah berfungsi
dengan baik atau tidak.
b.
Dilakukan system pelumasan setiap
berkala.
c.
Periksala
bentuk groove seperti kerataan dan ketebalan drum apakah masih dalam keadaan
baik atau tidak.
Gambar
4.2
Drum Drawwork (Hilmawan,2008)
4.2.2 Pemeliharaan Sistem Pengereman
Difungsikan
untuk pengereman drum drawwork pada
saat drum drawwork melakukan
perputaran dalam menggulung drilling
line. Didalam drawwork menggunakan
2 jenis pengereman seperti brake system
yang berupa shoe (kanvas) yang terdapat
disisi drum drawwork dan hidromatic brake merupakan pengereman
dengan cara hidrolis atau membantu
pengereman dari brake system. Hal ini
tentu harus diperhatikan karena sebagai mengatur kecepatan pengangkatan dan
penurunan rangkaian pemboran.
1.
Pemeliharaan Brake Sistem Terdiri Dari :
a. Mencatat
kondisi permukaan dari brake drum seperti keretakan permukan, cacat, kebocoran,
dan ketebalan.
b. Mencatat
ketebalan kanvas (brake block), catat permukaan seperti retak, rata permkaan
dan lain-lain (gambar 4.3).
Gambar
4.3
Kanvas Brake Sistem (Hilmawan,2008)
2. Pemeliharaan
hydromatic brake antara lain :
a.
Periksa clutch yang terdapat di instrument
driller, terutama bila terdengar gangguan berupa bunyi-bunyi.
b.
Periksa seal dan bearing terutama
bila terdapat bunyi dan getaran yang tidak normal.
c.
|
Gambar
4.4 Hydromatic Brake
4.2.3. Pemeliharaan Cathead
Berfungsi untuk
menyambung dan melepaskan sambungan pipa bor dengan menggunakan rotary tong dimana sumber utamanya
berasal dari torsiyang terdapat di cathead
drawwork. Tetapi di rig LTO 650/35 cathead
tidak digunakan tetapi memakai air winch
inggersollrand yang fugsinya sama seperti cat heads dengan kapasitas kinerja yang sama tetapi letaknya diatas
rig floor (Gambar 4.5) . untuk pemeliharaannya terdiri dari :
a. Periksa
karet membrane, kemungkinan adanya kebocoran atau retak dan system torsi
indicator berfungsi atau tidak.
b. Periksa
rotor seal dan relief valve dan kemungkinan tidak berfungsi dan bocor, bila
ditemukan tidak berfungsi maka atasi kebocoran tersebut.
c.
Periksa
bearing dari keausan dan lakukan greasing atau pelumasan.
Gambar
4.5
Air Wich Ingersollrand
4.2.4
Pemeliharaan Rotary Drive (Transmisi Daya)
Transmisi daya sangat
penting karena drawwork dapat dioperasikan
melalui proses antara angine penghubng ke mesin drawwork yang terhubung
melalui rantai. untuk pemeliharaannya yaitu antara lain :
a.
Periksa apakah keausan pada gigi-gigi
sprocket sudah melebihi ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik pembuat dan pastikan kesejajaran sprocket.
b.
Periksa apakah rantai terdapat
kerusakan-kerusakan lain pada badan pada sprocket.
c.
Periksa apakah rantai tidak terlalu
kendur atau terlalu kencang sesuai anjuran dar pabrik pembuat . rantai yang
menjadi kendur dapat merupakan indikasi dari terjadinya keausan pada rantai
tersebut.
d.
Pastikan bahwa tidak digunakan lagi
jenis rantai offset link (rantai yang
lentur).
e.
Jalankan drawwork kemudian lihat apakah terdapat gerakan berayun pada drum
atau sprocket yang mengindikasinkan
kerusakan pada bearing.
f.
Pastikan
bahwa terdapat cukup oli pelumas dan sisteim pelumasan bekerja dengan sempurna
(Gambar 4.6)
Gambar
4.6 Rantai dan
Sprocket (Hilmawan,2008).
4.2.5 Pemeliharaan Drilling Line
Dalam operasi pemboran drilling line akan menerima beban serta
gesekan yang cukup besar. Karena
beratnya kerja drilling line tersebut
maka diperlukan drilling line yang
handal dan sesuai dengan karakteristik kerja di rig dan disesuaikan dengan alat drawwork. Untuk dapat menentukan wire rope yang sesuai diperlukan pengetahuan mengenai wire rope, beratnya kerja drilling line juga menyebabkan usia pakai drilling line terbatas. Untuk
menghasilkan biaya yang serendah rendahnya dan menjaga operasional pemboran
dengan aman dan memaksimalkan usia pakai drilling
line di perlukan system pemeliharaan
dengan program pemotongan (ton mile).
Untuk
mendapatkan usia drilling line
semaksimal mungkin selama masih dalam batas toleransi aman. Usaha-usaha tersebut
adalah :
a. Mengenal
jenis drilling line sehingga dapat menentukan jenis drilling line yang sesuai dan bias membandingkan dari berbagai
manufuktur untuk mendaoatkan harga semaksimal mungkin dengan spesifikasi yang
sesuai.
b. Penentan
program pemotongan (cut off program ) yang terbaik sesuai dan den gan kondisi
rig (tinggi menara, diameter drum, jenis drum). Penentuan cut off program
sangat penting untuk menjaga sumur pakai yang maksimal.
c. Diameter
wire rope harus sesuai dengan ukuran sheaves groove dari crown, drum dab
traveling block. Tidak boleh lebih besar atau pun lebih kecil.
d. Arah
pintalan (lay) harus sesuai dengan drum.
Left lay digunakan pada drum
dengan gulunagn dimulai dari sebelah kiri untuk gulungan underwind dan dari
sebelah kanan untuk drum overwind,
demikian sebaliknya dengan right lay.
e. Penghitungn
kerja yang dilakukan dengan satuan ton
mile. Penghitungan ton mile harus
dilakukan dengan cermat sehingga didapatkan hasil ton mile yang akurat.
f.
Penanganan
dan pemeliharaan drilling line dengan
tepat sebagai usaha untuk mencegah kerusakan (gambar 4.7)
Gambar
4.7
Jenis Drilling Line (Hilmawan,2008)
4.2.6. Pemeliharaan Crowno Matic
Crowno
matik digunakan untuk mencegah agar travelling block tidak membentur crowno block. Makapastikan bahwa
alat ini dapat berfungsi dengan baik, dengan memasangnya dengan benar dengan
melakukan adjustment dan mencobanya sebelum rig digunakan dan selalu di periksa pada saat selama pengoperasian
berlangsung apakah bekerja baik atau tidak.
4.3
Pemeliharaan Sistem Pendingin Drawwork
Sistem ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin yang mengalami gesekan antar
dinding mesin yang menimbulkan efek panas. Untuk itu perlu dilakukan
pemeliharaan system pendingin antara lain:
1.
Tambahkan air pendingin pada tangki air
pendingin secara berkala karena kecenderungan air akan berkurang akibat
penguapan.
2.
Periksa pH air jika pH air tidak sesuai
maka akan terjadinya endapan kerak pada brake
rim dengan cara menambahkan bahan additive
tertentu. pH air yang baik yaitu pH 7.
3.
Ganti selang-selang air yang telah kaku
atau rusak dengan selang baru yang masih bersifat elastis.
4.
Ganti atau perbaiki pipa-pipa (tubing) air pending yang rusak.
5.
Pompa yang bearingnya rusak harus
diganti segaera.
6.
Elmot
(pompa charging) yang rusak harus
diganti dengan elmot lain yang
memiliki daya dan karakreristik yang sama serta bersifat explosion proof.
7.
Segera ganti stuffing box yang rusak pada drawwork dengan yang baru.
8.
Ganti indicator-indicator tekanan dan
temperature yang rusak dengan indicator yang memiliki rentang pengukuran
yang sama.
4.4
Pemeliharaan Sistem Pelumasan Drawwork
Karena drawwork bekerja menggunakan engine dan rotor. Untuk merawatnya agar
dapat bekerja secara maksimal perlu
diadakan perlu diadakan pelumasan dengan optimal. Tahapan pelumasan drawwork sebagai berikut :
1.
Setiap hari melumasi bearing-bearing melalui grease fitting untuk tujuan
masing-masing.
2.
Pemberian grease pada ulir-ulir rotor
engine.
3.
Cek pin-pin pengunci pada engine.
4.
Lumasi
semua bagian yang bergerak setiap round
trip.
Gambar
4.8
Alat Grease
4.5. Sistem Angin
Sistem ini bertujuan
memberikan tekanan berupa angin pada saat brake
system melakukan pengereman . Adapun system pemeliharaan yang di lakukan yaitu :
1.
Pemeriksaan selang pada system angin
apakah terdapat kebocoran.
2.
Melakukan penambahan angin apabila telah terjadi pengurangan.
3.
Periksa hand brake apabila terdapat getaran.
4.6 Sistem Kerja Pendingin Drawwork Rig LTO
650/35
Di rig LTO 650/35
memiliki drawwork dengan menggunakan water cooling system (system pendingin).
Sitem tersebut bekerja dengan cara mensirkulasikan air yang berasal dari water tank, kemudian adanya charging
elmot (pompa) sebagai memberikan pressure (tekanan) dalam proses
sirkulasi. Proses tersebut menggunakan line penghubung yang masuk melalui air hydromotic kemudian line
masuk drum drawwork. Drum drawwork sendiri bekerja secara terus
menerus selama operasi pemboran hasil dari gesekan antara brake dengan drum drawwork
menimbulkan gesekan panas. Di
gunakannya line sebagai system pendingin untuk mengurangi hasil
pemanasan dari kerja drum drawwork. Dari hasil pemanasannya akan keluar
terhubung ke cooling tower, digunakannya
colling
tower untuk menstabilkan kembali hasil proses panas yang dihasilkan
dari drum drawwork dari line
berupa air panas yang memiliki temperature yang cukup tinggi. Setelah
dari hasil penstabilan air telah selesai, maka akan masuk kembali ke water tank (gambar 4.9
Gambar
4.9
Alur Sistem Pendingin Drawwork
4.6 Sistem Pemeliharaan Berkala Di Rig LTO 650/35
Yaitu dilakukannya
pemeliharaan secara terjadwal atau pengontrolan pada bagian-bagian alat di drawwork. Bertujuan untuk mengurangi
kerusakan yang kecil menjadi besar dan menekan biaya operasional. Adapun
kegiatan pemeliharaan berkala atau terjadwal yang harus di lakukan oleh crew
mekanik yaitu (Tabel 4.1)
Jadwal
pemeliharaan
|
Kegiatan Yang Dilakukan
|
Jenis
Pemeliharaan
|
Harian
|
1.
Melakukan grease
(Pelumasan) pada setiap bagian peralatan Drawwork
2.
Melakukan pengecekan Safety Pin.
3.
Penambahan oli.
4.
Memeriksa indicator water tank dan bahan bakar apakah selalu dalam keadaanyang baik.
5.
Penyetelan transmisi pada engin drawwork.
6.
Memeriksa charging
(pompa) untuk sirkulasi system pendingin apakah tekanan yang diberikan
cukup atau tidak.
7.
Pembersih
pada alat tertentu dengan menggunakan angina compressor dan air
|
Preventife
Maintenance
|
Mingguan
|
1.
Penggantian pH air yang baru (pH 7) ke water tank.
2.
Pemeriksaan pin sambungan pada setiap peralatan.
3.
Pengecekan clutch untuk system breaking system .
4.
Melakukan pergeseran atau pemotongan drilling line.
5.
Pemeriksaan kanvas
break dalam keadaan baik atau tidak.
6.
Pengecekan line
hidrolik pada system pendingin apakah terdapat kebocoran
|
Prediktif
Maintenance
|
6 Bulanan
|
1.
Penggantian drilling
line yang telah mengalami kehausan
atau rusak.
2.
Pemeriksaan drum
drawwork apakah mengalami kerusakan berupa penipisan dinding drum.
|
Breakdown
Maintenance
|
|
Keretakan, dan berkarat (keropos).
3.
Perawatanpada system engine drawwork.
|
|
Table
4.1
Kegiatan Dalam System Pemeliharaan Berkala.
4.7 Identifikasi Permasalahan Drawwork Di Lokasi
TLJ-057.INF.
Dilokasi TLJ-057.INF
merupakan lokasi sebelum penulis melakukan klegiatan tugas akhir di lokasi
TLJ-134.INF . dilokasi tersebut terdapat suatu permasalahan pada alat drawwork di sebabkan karena drum drawwork mengalami pemerosotan atau
tidak berfungsi secara efektif dalam system pengereman, sehingga pekerjaan
operasi pemboran dihentikan sampai dengan permasalahan tersebut terselesaikan.
Dan permasalahan tersebut menimbulkan down
time selama 52 jam yang menyebabkan PT.Pertamina Drilling Services
Indonesia mengalami kerugian (hakim,2012). Dengan dilakukannya identifikasi
permasalahan tersebut bertujuan agar tidak terulangnya kembali permasalahan yang
sama (Lampiran,B). Adapun permasalahan tersebut disebabkan karena :
1.
Kanvas rem mulai menipis
Kanvas
rem sudah menipis disebabkan karena kanvas bergesekan dengan dinding drum drawwork pada proses pengereman.
Karena drum drawwork telah mengalami
over yang berlebihan sehingga drum
drawwork menjadi panas dan memudahkan kanvas menjadi menipis.
Adapun
cara penanggulangannya yaitu :
Mengganti
kanvas yang telah menipis dengan yang baru. Dan pastikan pemasangan kanvas
dalam posisi yang benar.
Gambar
4.10
Kanvas Drawwork
Cara penanggulangan dengan memperbaiki kanvas break telah dilakukan, tetapi
system pengereman masih belum bekerja secara maksimal. Ternyata setelah di
telusuri terdapat dampak lain yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi yaitu
:
2. Bocornya
line (selang) hidromatic Pada System Pendingin
Akibat bocornya line (selang) hidromatic
pada system pendingin didalam drum
drawwork mengakibatkan kanvas di break system mengalami basah di seluruh
permukaannya dan pada saat perputaran drum
drawwork bekerja kanvas break
mengalami pemerosotan atau tidak
berfungsi secara efektif dalam asisten pengeremannya.
Adapun
langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya yaitu :
Line
air yang telah rusak diganti dengan line yang baru. Serta kanvas break yang
terkena hasil bocoran segara untuk diganti (gambar.4.11).
Gambar
4.11. Bocornya Line Hydrolmatic
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah mengadakan
berbagai pengamatan dan penelitian di PT.Pertamina Drilling Services Indonesia
Area sumbagsel, di rig LTO650/35 di lokasi TLJ-134.INF. kami sebagai penulis
dapat mengambil kesimpulan :
1.
PT.Pertamina Drilling Services Indonesia
Area Sumnbagsel memiliki suatu petunjuk system pemeliharaan yaitu tata kerja
individu bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin terutama pada
drawwork.
2.
Permasalahan drawwork disebabkan karena
kanvas rem mulai menipis, dan bocornya line hydromatik untuk system pendingin.
Dan dilakukan identifikasi permasalahan drawwork bertujuan untuk menghindari kerusakan
agar tidak terulang lagi.
3.
Di rig LTO 650/35memiliki alat drawwork
yang dalam kerja masimalnya kedalam 1600m, apabila pemboran telah memasuki
1000m maka drawwork akan mengalami kehausan atau panas oleh sebab itu dengan digunakan water cooling system (system
pendingin ) bertujuan untuk meringankan hasil panas tersebut.
4.
Sistem pendingin drawwork menggunakan
air, maka pengecekan air harus selalu dijaga. Apabila pH air sudah tidak baik
lagi segera untuk diganti dengan pH 7, yang bertujuan menghindari pengendapan
dan terjadinya korosi pada bagian komponen mesin.
5.2 Saran
Sebaiknya dilakukan
pemeriksaan pemeliharaan sebelum melaksanakan kegiatan operasi pemboran.
Sehingga terhindar kerusakan yang menimbul kan down time. Adapun hal yang harus
diperhatikan pada bagian alat drawwork yaitu pada kanvas dan line hidromatic
(selang pendingin).
DAFTAR PUSTAKA
Fiel Adm Rig LTO 650/35.PT. PDSI.
2012 a. “Tahapan Sistem pemeliharaa”. PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Area Sumbagsel.
Hilman, Hilmawan.2008.“Hoisting system pada drawwork”.Materi
Perkuliahan Pemboran. Politeknik Akamigas Palembang (power point).
http://hydroulic.blogspot.com/2011/05/drillingline-wire/rope.html. Diambil pada 20 juli 2012.
Lindley, Moore dan Mobley, Justin.
2002.”Definisi Sistem Pemeliharaan”. Jakarta.
Munir, Fahmi. 2004. “Definisi Sistem Pendingin Dan Sistem
Pelimasan” Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung.
PT. PDSI. 2012 a. “Sistem Prosedur Pemeliharaan”. PT
Pertamina Drilling Services Indonesia Area Sumbagsel.
Rubiandini, Rudi. 2004 “Teknik Operasi Pemboran”. Bandung :
Institut Teknologi Bandung, Departemen Teknik Perminyakan.
gan kok fotonya gak keluar yah..
BalasHapus